Bukan main memang dampak kenaikan harga BBM, harga barang-barang lain otomatis jadi ikutan mahal. Yang naiknya dikit (Rp 500) cuma minyak tanah, itupun masyarakat harus antri panjang untuk ngisi jerigen, pfuhh…
Tapi otak kita nggak boleh pusing, harus cari jalan keluar untuk bisa terus survive. Selain secara spiritual (lihat artikel sebelum ini, “Sebab-Sebab Turunnya Rizki”), Ada 2 jalan keluar lain secara duniawi, yang pertama meningkatkan pendapatan kita, cara lainnya dengan berhemat. Mungkin cara yang pertama sulit bagi kebanyakan orang. Cara yang kedua mungkin lebih mudah dilakukan asalkan disertai dengan niat dan kedisiplinan.
Nah, berhubung sehari-hari saya berhubungan dengan si roda dua alias motor, saya ingin berbagi tips menghemat bensin berdasarkan pengalaman saya menjadi bikers selama 4 1/2 tahun ini. Coba praktekkan tips berikut ini.

1. Panaskan motor cukup 1 menit, jangan lama-lama. Jangan kuatir nggak panas, motor-motor sekarang udah didesain lebih canggih, manasin 1 menit udah tokcer koq. Malah kalo lama-lama knalpot jadi merah dan jadi cepet kropos karena kepanasan. Sistem pendingin pada mesin motor akan bekerja saat motor dijalankan. saat motor diam, pendingin tidak bekerja.
2. Jangan ngebut-ngebut. Semakin tinggi kecepatan maka bensin yang tersedot juga semakin banyak, akibatnya bensin jadi boros. Cobalah jalankan dengan kecepatan sedang, selain hati akan lebih tenang, kantong juga lebih aman, hehe….
3. Jangan menggeber-geber gas. Mainkan gas dengan tarikan halus dan stabil.
4. Jangan sering ngerem. Ini juga berkaitan dengan kestabilan gas. Gimana biar gak banyak ngerem? Pertama, asah terus keterampilan menghindari lubang dan benda-benda lain yang menghalangi jalan, ini butuh pengalaman dan fokus. Kedua, hindari jalan macet.
5. Jangan bergaya stop and go. Tutup dan buka gas full. Tapi, mainkan irama sesuai putaran mesin. Secara teknis antara rpm dan torsi senada. Di sini dibutuhkan feeling kuat. Apalagi, pas pindah gigi. Jangan sampai telat. Rpm jangan dibiarkan tinggi, baru pindah gas. “Buka gasnya pun mesti sesuai putaran mesin. Jangan buka gas, tapi tenaga motor masih rendah,” jelas Freddy.Paling gampang dicoba pas turunan dan tanjakan. Di turunan nggak usah open throttle. Cara seperti itu ngasih beban berlebihan. Bahan bakar deras, tapi enggak sesuai kebutuhan ruang bakar.
6. Di harian jangan disamakan dengan balap. Hapus teknik engine brake. Teknik seperti memaksa mesin berputar, tapi enggak sesuai dengan daya yang dihasilkan. Berarti bahan bakar ngocor, sementara enggak terbakar sempuran. “Paling bagus pakai rem. Mesin enggak dipaksa berputar,” terang Anggono yang bakal melepas lajang Minggu ini.
7. Hindari ngegas sambil ngerem. Ini biasa dilakukan kaum Hawa. Enggak nyadar, rem belakang diinjak, tapi gas tetap manteng. Sekali lagi, rpm dan torsi nggak keluar maksimal. Mirip sama orang mau buang air besar, tapi ditahan. Proses pembakaran yang semestinya menghasilkan daya, tapi tertahan. Pembakaran pun jadi sia-sia.
8. Jangan ngeber di lampu merah. Kebiasan bergaya kondisi mesin idle atau posisi gigi lagi netral, tapi gas digeber-geber. Campuran bahan bakar dan udara dari karburator masuk ke ruang bakar. Wah, di sini nih bensin akan ngocor deras, tapi terbuang percuma. Mubazir, kan. “Posisi mesin langsam bisa dianggap saat bahan bakar banyak terbakar. Ditambah lagi main geber. Pasti jadi makin boros,”